....Harapan Tak Boleh Mati...

...Ketika saya bertanya siapa saya...

Rabu, 31 Maret 2010

Perempuan Itu Ternyata......



......Aku teringat masa lalu, perempuan itu kembali dalam
lamunanku......

Ia tersenyum, memanggilqu halus nian suara itu..Mengetahui itu, aku
hampiri ia..Dari kejauhan, aku kurang mengenali dirinya, tak ku duga, ia
ternyata perempuan yang ku kagumi & ku cinta..Hanya saja ia tak
pernah tau bahwa ia begitu ku kagumi....

Pertemuan itu begitu singkat..

Ia hanya mengundang aku untuk datang di acara pernikahannya sebulan
kedepan dan ia pamit untuk pulang ke kampung halamannya..Walau singkat
aku sempat diberi nomer telpon rumah d kampungnya, maklum..Ia menikah
bukan dikota rantau, Jakarta, melainkan dikampung halamannya, Kudus..Ia
meminta, dihari -1 aku harus sudah datang di kota tersebut..

Kulihat dari tatapannya, aku mengetahui bahwa ia seakan-akan sangat
mengharapkan kehadiranku..Tanpa ia bertanya, aku meyakinkan bahwa aku
pasti datang pada acara tersebut...

Setelah pertemuan itu, semakin hari aku merasa semakin kehilangan yang
teramat sangat..

Jelas rasa kecewa ada, karena aku begitu mencintainya yang sebentar lagi
ia akan menikah...Tapi, itulah kenyataan, kadang tak sesuai dengan
harapan...Disatu sisi, hampir setiap malamku ia selalu SMS disaat ku
sudah tertidur,,isi SMS itu sederhana hanya beberapa kalimat saja, namun
mencengangkan hatiku..

"Met tidur temanku yang paling jelek :-)"

"Aku akan menunggumu di acara ku nanti, karena kamu adalah tamu spesial
untukku"

itulah sebagian isi SMS darinya, bahkan ia sempat mengancamku jika tak
datang

"Aku akan menghantuimu bila aku tak melihatmu disini"


Waktu terus berlalu,,tak terasa seminggu lagi acara tersebut
terlaksana..Aku harus datang,,Harus..aku terus meyakinkan hati dan
jiwaku untuk tetap menghadiri acara itu..



Dimalam hari, aku sangat sulit sekali tuk memejamkan mata, tak se[erti
biasa, aku selalu teringatnya..

Tepat jam setengah satu dinihari, HPku berdering, ternyata ia
menelponku,,dengan agak panik aku mengangkat telpon itu..

"Halo assalamualikum" sapanya.

"waalaikumsalam,,tumben nelpon,,ada apa..?"

"Gak kenapa-kenapa,,kangen aja sama kamu" jawabnya sambil menangis.

"Lho kenapa menangis..?"

"Aku tak bisa membayangkan apa yang terjadi dihari nanti..Mungkinkah aku
mampu membahagiakannya, atau aku hanya bisa membuatnya terluka"
urainya, lengkap dengan suara isak tangis merdunya.

"Sudahlah,tak perlu kamu berpikir seperti itu..Berdoa saja"

Belum selesai aku berbicar, telpon kami terputus..

Aku berinisiatif tuk menelpon ia, namun sudah tak aktif,,

"Ah,,batrenya lowbet paling" pikirku.


Akhirnya..



2 hari sebelum acara tersebut, aku berangkat menuju kudus..Dengan
persiapan yang begitu matang, aku telah memepersiapkan kado untuknya yg
berisibuku novel berjudul "Perempuan Itu Ternyata......."

yang aku ketahui, ia sangat menginginkan novel itu sedari dulu.

Dalam kado itupun aku menyelipkan secarik kertas surat untuknya
berisikan pernyataan bahwa aku begitu mengaguminya & sangat
mencintainya, dan tak lupa juga ku ucapkan selamat kepadanya...

Didalam Bus yang mengantarku ke tujuan, setelah istirahat sejenak untuk
makan malam, aku merasakan getaran hati begitu kuat..semakin dekat
dengan kota tujuan, semakin hatiku ini jauh tertinggal..

Lalu,,dimalam itu ia menelponku.

"Assalamualaikum.."

"Walaikumsalam " jawabku.

"Sudah sampai dimana..?"

"Tenang aja,,sebentar lagi juga sampai kok, paling 3 jam lagi"

"Yasudah,,aku istirahat dulu ya"

"Iya,,met istirahat ya.." enteng saja jawabku...


Setelah mendapat telpon darinya,,aku tertidur...



Saat ku terbangun,,bus telah tiba di terminal kota kudus, semua
penumpang telah turun serentak, begitupun aku...

Saat aku berjalan menuju sebuah warung kopi, untuk istirahat
sejenak,,ternyata ia sudah menungguku di warung itu..

"Mungkin ia ingin menjemput tuk mengantarku kerumahnya" pikirku.

Wajahnya agak pucat pasi...Wajah yang saat itu terlihat aneh dimataku...

Rupanya ia tak akan mengantarku,,ia hanya memberikan alamat yg lengkap
menuju rumahnya...Aku disuruh kerumahnya pada saat itu juga, dan ia
berkata ingin istirahat dulu disini karena lelah..Ketika ku berniat
ingin tetap bersamanya dan pulang kerumah secara bersama, ia hanya
tersenyum seraya berkata..

"Apa kata orang-orang nanti kalau aku jalan bareng denganmu,,sedangkan
aku sudah punya calon...Aku kesini,,bilangnya sama orang dirumah karna
mau belanja..Kamu ngerti kan..."


Mendengar penjelasannya, aku meng-iyakan saja karena memang menurutku
alasannya cukup logis...Aku bergegas kerumahnya seorang diri, didalam
mobil angkutan yg tidak begitu penuh,,ia kembali menelponku..Tanpa
diberi kesempatan untukku berbicara, ia berkata..



"Nanti kalo sudah sampai, bilang aja ke orang rumah kalo kamu temen aku
dari Jakarta..Pasti orang rumah ngasih kejutan buat kamu"

Aku tak mengerti apa maksudnya..Aku penasaran..Hati berdebar tak
karuan..

Turun dari mobil angkutan,,langkahku semakin ragu tak menentu..

Rumah yang ku tuju mulai tampak dari kejauhan...Ramai sekali orang-orang
disana..Kupikir orang-orang dirumah itu adalah para saudara dan
tetangga yang turut serta membantu untuk acara yang dilaksanakan esok
hari.

Semakin dekat aku dengan rumah itu, langkah kaki semakin
pelan..bingung..karena disekitar rumah itu ada beberapa bendera kuning
terpampang..

"Siapa yang meninggal..???"

"Salah alamatkah aku melangkah...???"

"Dimanakah rumah yg aku tuju jika memang bukan disini..???"

Tanyaku pada hati......................
..


Seorang bapak tua mengagetkanku dalam lamunan...



"Ade siapa...?" tanya Bapak Tua itu sambil bersalaman denganku..

"A..aa..ku..Bbbudi pak,,ttttemannya Aini dari Jjjakaarta.." Jawabku
dengan penuh gugup....

Kulihat,,bapak itu serasa menahan tangis ..

"Ayo nak Budi, masuk kerumah.." ajaknya sopan...

Berjalan aku menuju pintu masuk sembari bersalaman dan tebar senyum
palsu kepada orang-orang yang ada disekitarku..disatu sisi, hati ini
dipenuhi pertanyaan tak karuan..

"Nak budi,,lihatlah...."

Sesosok jenazah tepat ada di hadapku.."Siapa ini Pak...??"

Bapak itu menangis..

"Ia temanmu Nak..Lihatlah..."

Ketika kulihat jenazah itu...

Astagfirullahaladzim..!!!!
!!

Innalillahi wainnaillaihirajiun...

AINI................!!!!!!
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Tak mungkin..Tak mungkin ini bisa terjadi...ini tidak mungkin...!!!!!

Aku tak percaya...benar-benar tak percaya....sungguh........
.......

Bapak itu menceritakan dalm tangisnya..

"Ia anakku Nur Aini Hidayah....Tadi malam..Ia meninggal dunia karena
penyakit yang dideritanya sejak kecil, kanker otak..Sebelumnya ia dibawa
kerumah sakit,,namun Allah berkehendak lain, Allah telah mengambilnya
terlalu cepat..Saat masih hidup, anakku menyadari bahwa usianya tak akan
panjang..Ia bercerita, bahwa ia merasa bahagia, karena dalam hidupnya
yang singkat ini, ia masih diberi kesempatan oleh Allah untuk
mendapatkan Laki-laki pilihannya, walaupun ia tak sempat menikmati
pernikahan..tapi itu sudah cukup membahagiakan baginya..."


Aku tak kuat lagi menahan tangis yg begitu hebat...kesedihan sekejap
memenuhi diriku saat itu juga.....



Aku masih tak mempercayai hal ini nyata terjadi ...


Siapa tadi malam yang menelponku menanyakan aku sudah sampai
dimana...?????



Siapakah yang ada diterminal itu yang memberi aku alamat rumah
ini....?????

Lalu,,siapa yg menelponku pada saat aku ada didalam mobil
angkutan...???????


Ya Allah...



Aku percaya bahwa ENGKAU selalu memberi yang terbaik untuk umat-MU...

Aku tak ragukan itu...

Tapi mengapa begini cara-MU Ya Allah....?????

Mengapa....?????


Pilu..Perih...Pedih...Pera
saanku
benar-benar kalut......

Aku memeluk Bapak Aini, tetap menangis tak tertahankan.......

Aku menanyakan..

"Dimana calon suaminya sekarang...??? Aku ingin menemuinya..."

Tanpa menjawab pertanyaanku,,Bapak itu mengajakku masuk ke kamar Aini..

Terlihat bapak itu mengambil sesuatu...lalu, sang bapak memberikan
sebuah surat kepadaku...

"Nak budi, bacalah surat ini,,Aini yang mengirimnya untuk bapak saat
Aini masih berada dikota rantau...Bacalah Nak.."

Jelasnya kepadaku..Dan ku buka isi surat tersebut...


"ASSALAMUALAIKUM"



Bapakku tercinta...

Aini kangen banget...Minggu depan Aini pulang ke Kudus..

Oh iya Pak, Aini disini sudah punya calon suami pilihan aini..Namanya
Budi...Semoga Bapak merestui Dia sebagai calon suami Aini...Dimataku,
Budi baik pak...

Mungkin..Dia akan dateng kerumah kita bulan depan...

Sampai sini dulu ya pak..

Minggu depan Aini pasti cerita banyak didepan bapak..

"WASSALAM"


Begitulah isi surat dari Aini....




"Kamulah Nak calon suami Aini.." tutur sang bapak...




Aku tersentak..serasa benar-benar ingin menyangkal semua ini...Tak
berkutik aku di sudutkan keadaan...Rasa tak percaya masih terus
menyelimuti diriku...




Perlahan-lahan, aku menyadari sejak ia mengundangku untuk datang
kerumahnya, dari situlah tanda-tanda ia inginkan aku melihatnya
terakhir kalinya...




Sampai saat ini,,Aku masih berat untuk percaya, yang sebenarnya nyata...




Aini..Semoga tenang kau di Surga...



Aku selalu berdoa untukmu...

Takkan kulupakan semua ini...

Aku Cinta Kau....

Terima kasih Aini....